Kamis, 28 Januari 2010

Kusta

Kusta atau Lepra atau disebut juga Penyakit Morbus Hansen, Penyakit Hansen adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.[1] Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas; dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar.[2] Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan mata. Tidak seperti mitos yang beredar di masyarakat, kusta tidak menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah, seperti pada penyakit tzaraath

Sejarah

Konon, kusta telah menyerang manusia sejak 300 SM, dan telah dikenal oleh peradaban Tiongkok kuna, Mesir kuna, dan India.[3] Pada 1995, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan terdapat dua hingga tiga juta jiwa yang cacat permanen karena kusta. [4] Walaupun pengisolasian atau pemisahan penderita dengan masyarakat dirasakan kurang perlu dan tidak etis, beberapa kelompok penderita masih dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, seperti India dan Vietnam.

Pengobatan yang efektif terhadap penyakit kusta ditemukan pada akir 1940-an dengan diperkenalkannya dapson dan derivatnya. Bagaimanapun juga, bakteri penyebab lepra secara bertahap menjadi kebal terhadap dapson dan menjadi kian menyebar. Hal ini terjadi hingga ditemukannya pengobatan multiobat pada awal 1980-an dan penyakit ini pun mampu ditangani kembali.

Ciri-ciri

Lesi kulit pada paha.

Manifestasi klinis dari kusta sangat beragam, namun terutama mengenai kulit, saraf, dan membran mukosa.[5] Pasien dengan penyakit ini dapat dikelompokkan lagi menjadi 'kusta tuberkuloid (Inggris: paucibacillary), kusta lepromatosa (penyakit Hansen multibasiler), atau kusta multibasiler (borderline leprosy).

Kusta multibasiler, dengan tingkat keparahan yang sedang, adalah tipe yang sering ditemukan. Terdapat lesi kulit yang menyerupai kusta tuberkuloid namun jumlahnya lebih banyak dan tak beraturan; bagian yang besar dapat mengganggu seluruh tungkai, dan gangguan saraf tepi dengan kelemahan dan kehilangan rasa rangsang. Tipe ini tidak stabil dan dapat menjadi seperti kusta lepromatosa atau kusta tuberkuloid.

Kusta tuberkuloid ditandai dengan satu atau lebih hipopigmentasi makula kulit dan bagian yang tidak berasa (anestetik).

Kusta lepormatosa dihubungkan dengan lesi, nodul, plak kulit simetris, dermis kulit yang menipis, dan perkembangan pada mukosa hidung yang menyebabkan penyumbatan hidung (kongesti nasal) dan epistaksis (hidung berdarah) namun pendeteksian terhadap kerusakan saraf sering kali terlambat.

Tidak sejalan dengan mitos atau kepercayaan yang ada, penyakit ini tidak menyebabkan pembusukan bagian tubuh. Menurut penelitian yang lama oleh Paul Brand, disebutkan bahwa ketidakberdayaan merasakan rangsang pada anggota gerak sering menyebabkan luka atau lesi. Kini, kusta juga dapat menyebabkan masalah pada penderita AIDS.[6]

Penyebab

Mycobacterium leprae.
Paket terapi multiobat.

Mycobacterium leprae adalah penyebab dari kusta.[2] Sebuah bakteri yang tahan asam M. leprae juga merupakan bakteri aerobik, gram positif, berbentuk batang, dan dikelilimgi oleh membran sel lilin yang merupakan ciri dari spesies Mycobacterium.[7] M. leprae belum dapat dikultur pada laboratorium.[8]

Patofisiologi

Mekanisme penularan yang tepat belum diketahui. Beberapa hipotesis telah dikemukakan seperti adanya kontak dekat dan penularan dari udara. [9] Selain manusia, hewan yang dapat tekena kusta adalah armadilo, simpanse, dan monyet pemakan kepiting.[10] Terdapat bukti bahwa tidak semua orang yang terinfeksi oleh kuman M. leprae menderita kusta, dan diduga faktor genetika juga ikut berperan, setelah melalui penelitian dan pengamatan pada kelompok penyakit kusta di keluarga tertentu. Belum diketahui pula mengapa dapat terjadi tipe kusta yang berbeda pada setiap individu. [11] Faktor ketidakcukupan gizi juga diduga merupakan faktor penyebab.

Penyakit ini sering dipercaya bahwa penularannya disebabkan oleh kontak antara orang yang terinfeksi dan orang yang sehat.[12] Dalam penelitian terhadap insidensi, tingkat infeksi untuk kontak lepra lepromatosa beragam dari 6,2 per 1000 per tahun di Cebu, Philipina[13] hingga 55,8 per 1000 per tahun di India Selatan.[14]

Dua pintu keluar dari M. leprae dari tubuh manusia diperkirakan adalah kulit dan mukosa hidung. Telah dibuktikan bahwa kasus lepromatosa menunjukkan adnaya sejumlah organisme di dermis kulit. Bagaimanapun masih belum dapat dibuktikan bahwa organisme tersebut dapat berpindah ke permukaan kulit. Walaupun terdapat laporan bahwa ditemukanya bakteri tahan asam di epitel deskuamosa di kulit, Weddel et al melaporkan bahwa mereka tidak menemukan bakteri tahan asam di epidermis. [15] Dalam penelitian terbaru, Job et al menemukan adanya sejumlah M. leprae yang besar di lapisan keratin superfisial kulit di penderita kusta lepromatosa. Hal ini membentuk sebuah pendugaan bahwa organisme tersebut dapat keluar melalui kelenjar keringat. [16]

Pentingnya mukosa hidung telah dikemukakan oleh Schäffer pada 1898.[17] Jumlah dari bakteri dari lesi mukosa hidung di kusta lepromatosa, menurut Shepard, antara 10.000 hingga 10.000.000 bakteri.[18] Pedley melaporkan bahwa sebagian besar pasien lepromatosa memperlihatkan adanya bakteri di sekret hidung mereka.[19] Davey dan Rees mengindikasi bahwa sekret hidung dari pasien lepromatosa dapat memproduksi 10.000.000 organisme per hari.[20]

Pintu masuk dari M. leprae ke tubuh manusia masih menjadi tanda tanya. Saat ini diperkirakan bahwa kulit dan saluran pernapasan atas menjadi gerbang dari masuknya bakteri. Rees dan McDougall telah sukses mencoba penularan kusta melalui aerosol di mencit yang ditekan sistem imunnya. [21] Laporan yang berhasil juga dikemukakan dengan pencobaan pada mencit dengan pemaparan bakteri di lubang pernapasan. [22] Banyak ilmuwan yang mempercayai bahwa saluran pernapasan adalah rute yang paling dimungkinkan menjadi gerbang masuknya bakteri, walaupun demikian pendapat mengenai kulit belum dapat disingkirkan.

Masa inkubasi pasti dari kusta belum dapat dikemukakan. Beberapa peneliti berusaha mengukur masa inkubasinya. Masa inkubasi minimum dilaporkan adalah beberapa minggu, berdasarkan adanya kasus kusta pada bayi muda.[23] Masa inkubasi maksimum dilaporkan selama 30 tahun. Hal ini dilaporan berdasarkan pengamatan pada veteran perang yang pernah terekspos di daerah endemik dan kemudian berpindah ke daerah non-endemik. Secara umum, telah disetujui, bahwa masa inkubasi rata-rata dari kusta adalah 3-5 tahun.

Pengobatan

Sampai pengembangan dapson, rifampin, dan klofazimin pada 1940an, tidak ada pengobatan yang efektif untuk kusta. Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal (pembasmi bakteri) yang lemih terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal dapson menyebabkan populasi bakteri menjadi kebal. {ada 1960an, dapson tidak digunakan lagi.

Pencarian terhadap obat anti kusta yang lebih baik dari dapson, akhirnya menemukan klofazimin dan rifampisin pada 1960an dan 1970an. [24]

Obat terapi multiobat kusta.

Kemudian, Shantaram Yawalkar dan rekannya merumuskan terapi kombinasi dengan rifampisin dan dapson, untuk mengakali kekebalan bakteri.[25] Terapi multiobat dan kombinasi tiga obat di atas pertama kali direkomendasi oleh Panitia Ahli WHO pada 1981. Cara ini menjadi standar pengobatan multiobat. Tiga obat ini tidak digunakan sebagai obat tunggal untuk mencegah kekebalan atau resistensi bakteri.

Terapi di atas lumayan mahal, maka dari itu cukup sulit untuk masuk ke negara yang endemik. Pada 1985, kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di 122 negara. Pada Pertemuan Kesehatan Dunia (WHA) ke-44 di Jenewa, 1991, menelurkan sebuah resolusi untuk menghapus kusta sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2000, dan berusaha untuk ditekan menjadi 1 kasus per 100.000. WHO diberikan mandat untuk mengembangkan strategi penghapusan kusta.

Kelompok Kerja WHO melaporkan Kemoterapi Kusta pada 1993 dan merekomendasikan dua tipe terapi multiobat standar.[26] Yang pertama adalah pengobatan selama 24 bulan untuk kusta lepromatosa dengan rifampisin, klofazimin, dan dapson. Yang kedua adalah pengobatan 6 bulan untuk kusta tuberkuloid dengan rifampisin dan dapson.

Sejak 1995, WHO memberikan paket obat terapoi kusta secara gratis pada negara endemik, melalui Kementrian Kesehatan. Strategi ini akan bejalan hingga akhir 2010.

Pengobatan multiobat masih efektif dan pasien tidak lagi terinfeksi pada pemakaian bulan pertama.[3] Cara ini aman dan mudah. jangka waktu pemakaian telah tercantum pada kemasan obat.[3]

Epidemiologi

Distribusi penyakit kusta dunia pada 2003.

Di seluruh dunia, dua hingga tiga juta orang diperkirakan menderita kusta.[4] India adalah negara dengan jumlah penderita terbesar, diikuti oleh Brasil dan Myanmar.

Pada 1999, insidensi penyakit kusta du dunia diperkirakan 640.000, pada 2000, 738.284 kasus ditemukan. Pada 1999, 108 kasus terjadi di Amerika Serikat. Pada 2000, WHO membuat daftar 91 negara yang endemik kusta. 70% kasus dunia terdapat di India, Myanmar, dan Nepal. Pada 2002, 763.917 kasus ditemukan di seluruh dunia, dan menurut WHO pada tahun itu, 90% kasus kusta dunia terdapat di Brasil, Madagaskar, Mozambik, Tanzania dan Nepal.

Kelompok berisiko

Kelompok yang berisiko tinggi terkena kusta adalah yang tinggal di daerah endemik dengan kondisi yang buruk seperti tempat tidur yang tidak memadai, air yang tidak bersih, asupan gizi yang buruk, dan adanya penyertaan penyakit lain seperti HIV yang dapat menekan sistem imun. Pria memiliki tingkat terkena kusta dua kali lebih tinggi dari wanita.

Situasi global

Tabel 1: Prevalensi pada awal 2006, dan tren penemuan kasus baru pada 2001-2005, tidak termasuk di Eropa
Daerah Prevalensi terdaftar

(rate/10,000 pop.)

Kasus baru yang ditemukan pada tahun
Awal 2006 2001 2002 2003 2004 2005
Afrika 40.830 (0.56) 39.612 48.248 47.006 46.918 42.814
Amerika 32.904 (0.39) 42.830 39.939 52.435 52.662 41.780
Asia Tenggara 133.422 (0.81) 668.658 520.632 405.147 298.603 201.635
Mediterania Timur 4.024 (0.09) 4.758 4.665 3.940 3.392 3.133
Pasifik Barat 8.646 (0.05) 7.404 7.154 6.190 6.216 7.137
Total 219.826 763.262 620.638 514.718 407.791 296.499
Tabel 2: Prevalensi dan Penemuan
Negara Prevalensi terdaftar

(rate/10,000 pop.)

Penemuan kasus baru

(rate/100,000 pop.)

Awal 2004 Awal 2005 Awal 2006 Selama 2003 Selama 2004 Selama 2005
Bendera Brasil Brasil 79.908 (4.6) 30.693 (1.7) 27.313 (1.5) 49.206 (28.6) 49.384 (26.9) 38.410 (20.6)
Bendera Republik Demokratik Kongo Republik Demokratik Kongo 6.891 (1.3) 10.530 (1.9) 9.785 (1.7) 7.165 (13.5) 11.781 (21.1) 10.737 (18.7)
Bendera Madagaskar Madagaskar 5.514 (3.4) 4.610 (2.5) 2.094 (1.1) 5.104 (31.1) 3.710 (20.5) 2.709 (14.6)
Bendera Mozambik Mozambik 6.810 (3.4) 4.692 (2.4) 4.889 (2.5) 5.907 (29.4) 4.266 (22.0) 5.371 (27.1)
Bendera Nepal Nepal 7.549 (3.1) 4.699 (1.8) 4.921 (1.8) 8.046 (32.9) 6.958 (26.2) 6.150 (22.7)
Bendera Tanzania Tanzania 5.420 (1.6) 4.777 (1.3) 4.190 (1.1) 5.279 (15.4) 5.190 (13.8) 4.237 (11.1)
Total 112.092 60.001 53.192 80.707 81.289 67.614

Sebagaimana yang dlaporkan oleh WHO pada 115 negara dan teritori pada 2006 dan diterbitkan di Weekly Epidemiological Record, prevalensi terdaftar kusta pada awal tahun 2006 adalah 219.826 kasus.[27] Penemuan kasus baru pada tahun sebelumnya adlaah 296.499 kasus. Alasan jumlah penemuan tahunan lebih tinggi dari prevalensi akhir tahun dijelaskan dengan adanya fakta bahwa proporsi kasus baru yang terapinya selesai pada tahun yang sama sehingga tidak lagi dimasukkan ke prevalensi terdaftar. Penemuan secara globa terhadap kasus baru menunjukkan penurunan.

Tabel 1 menunjukkan penemuan kasus secara global menurun sejak 2001. Tabel 2 menunjukkan situasi kusta pada enam negara utama.

Kamis, 21 Januari 2010

Angka Tuhan

Angka Tuhan? Mungkin Anda bertanya-tanya tentang "Angka Tuhan", apaan sih? Sebenarnya itu hanya istilah saya saja untuk menyebut suatu "angka misteri" (baca:sangat menakjubkan) yang banyak ditemukan pada kejadian-kejadian di alam ini. Angka ini sejatinya telah banyak diteliti oleh peneliti luar negeri, mereka umumnya menyebut angka ini adalah "golden ratio" atau "golden number".

Nah, mungkin sebagian Anda sudah tidak asing lagi dengan 2 istilah yang terakhir. Ya, bagi Anda yang sudah membaca mengenai hal ini pasti Anda mengetahui bahwa angka ini ada kaitannya dengan deret Fibonacci atau Fibonacci sequence.

Tahukah Anda mengapa para peneliti menyebutnya golden number? karena banyak sekali kejadian-kejadian di alam ini yang berkaitan dengan angka tersebut. Bahkan, sebelum Obama terpilih menjadi presiden, ada yang meramalkan bahwa Obama akan menjadi presiden Amerika ke-44 dengan dasar dari analisa deret Fibonacci. Wow? Benarkah?


Sekilas Mengenai Deret Fibonacci

Bagi Anda yang sudah lulus SMU pasti pernah mendengar bilangan Fibonacci di pelajaran Matematika. Kalau misalnya belum, mungkin waktu itu Anda sedang tidak masuk sekolah..maaf bercanda.

Apa sih angka fibonacci? Angka fibonacci adalah urutan angka (deret angka) yang disusun oleh Leoanardo Fibonacci pada tahun 1175 - 1245 M. Bilangan fibonacci dikenal juga dengan sebutan the golden number of human life.

Percaya atau tidak, menurut kepercayaan para ilmuwan di zaman dahulu kala, angka Fibonacci adalah salah satu bukti adanya Tuhan (inilah salah satu alasan saya memberi judul angka Tuhan). Wah kok bisa?

Apa sih sebenarnya bilangan Fibonacci itu? Bilangan Fibonacci adalah urutan angka yang diperoleh dari penjumlahan dua angka didepannya, misalnya seperti ini :

0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, dst

Penjelasan : Misal Angka 5, diperoleh dari penjumlahan 2 angka didepannya yaitu 2+3.

Mungkin Anda kemudian bertanya, lalu apa kaitannya angka2 itu dengan bukti adanya Tuhan?
Bilangan Fibonacci ini menunjukkan beberapa fakta aneh, tetapi sebelumnya kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai angka Phi? Apa itu angka Phi?
Pasti Anda tahu, angka Phi adalah angka 1.618. Apa hubungannya dengan fibonacci? Phi merupakan hasil pembagian angka dalam deret Fibonacci dengan angka didepannya.
Misalnya 3:2, 34:21, 89:55.
Semakin besar angka Fibonacci yang dilibatkan dalam pembagian, hasilnya akan semakin mendekati 1.618.

Fakta-Fakta "Angka Tuhan" Bilangan Fibonacci

Seperti yang sekilas disebut sebelumnya, angka ini merupakan bukti yang menunjukkan adanya Tuhan dan dianggap keramat oleh ilmuwan zaman dulu.
Hampir semua ciptaan Tuhan dianggap mempunyai angka Fibonacci dalam hidupnya, baik itu tumbuhan, hewan, maupun manusia.

Berikut beberapa fakta yang ditemukan di alam ini.

1. Jumlah Daun pada Bunga (petals)
Mungkin sebagian besar tidak terlalu memperhatikan jumlah daun pada sebuah bunga. Dan bila diamati, ternyata jumlah daun pada bunga itu menganut deret fibonacci. contohnya:
- jumlah daun bunga 3 : bunga lili, iris
- jumlah daun bunga 5 : buttercup (sejenis bunga mangkok)
- jumlah daun bunga 13 : ragwort, corn marigold, cineraria,
- jumlah daun bunga 21 : aster, black-eyed susan, chicory
- jumlah daun bunga 34 : plantain, pyrethrum
- jumlah daun bunga 55,89 : michaelmas daisies, the asteraceae family

Ingin liat buktinya? silahkan diamati beberapa gambar berikut




2. Pola Bunga
Pola bunga juga menunjukkan adanya pola fibonacci ini, misalnya pada bunga matahari.


Dari titik tengah menuju ke lingkaran yang lebih luar, polanya mengikuti deret fibonacci.

3. Tubuh Manusia

- Tangan

Bila Anda ukur panjang jari Anda, kemudian Anda bandingkan dengan panjang lekuk jari, maka akan ketemu 1.618.

penjelasan :
- Coba bagi tinggi badan Anda dengan jarak pusar ke telapak kaki, maka hasilnya adalah 1.618.
- Bandingkan panjang dari pundak ke ujung jari dengan panjang siku ke ujung jari, maka hasilnya adalah 1.618.
- Bandingkan panjang dari pinggang ke kaki dengan panjang lutut ke kaki, maka hasilnya adalah 1.618
- Semua perbandingan ukuran tubuh manusia adalah 1.618. benarkah? silahkan membuktikannya.

Fakta-Fakta Lain
1. jumlah lebah betina pasti lebih banyak dari jantan bukan? Kalau dibandingkan antara jumlah lebah betina dengan jumlah lebah jantan, maka hasilnya adalah 1.618

2. Kerang laut, kerang laut memiliki cangkang keras yang berbentuk spiral. kalau dibandingkan antara panjang garis spiral paling depan dengan berikutnya, maka hasilnya adalah 1.618

3. Daun, tangkai, serangga, dan semua yang berbentuk spiral, bila dibandingkan antara panjang spiral terakhir dengan sebelumnya, maka hasilnya akan selalu 1.618.

4. Kabarnya, Stradivarius, pencipta bola, juga menggunakan angka ini dalam peletakan lubang di bola.


5. Parthenon

Bangunan yang diarsiteki oleh Phidias ini juga menggunakan perbandingan yang berdasarkan angka Phi. 1.618.

6. Perkembangbiakan sepasang kelinci

Menurut, sebuah penelitian yang dilakukan, sepasang Kelinci berkembang biak dengan pola deret angka Fibonacci ini.

Dan masih banyak hal lain yang berkaitan dengan angka ini, yang selengkapnya bisa Anda search di google.

Kemenangan Obama dan deret Angka Fibonacci

Topik ini hanyalah sebuah tambahan saja. Ada sebuah penelitian yang dipublikasikan pada bulan Juni 2008, pada saat itu masih dalam tahap kampanye calon Presiden Obama dan MacCain, yang mana penelitian tersebut mengemukakan dan tepatnya mungkin meramalkan bahwa Obama akan menjadi Presiden Amerika yang ke-44.


Penelitian ini didasarkan pada kejadian-kejadian politik di Amerika yang ada kaitannya dengan kehidupan politik orang kulit hitam di Amerika (African-Americans). Pada penelitian itu disebutkan bahwa berdasarkan deret tahun kejadian politik di Amerika, maka Obama memiliki peluang yang besar untuk menjadi Presiden Amerika.
Nah, ternyata kenyataannya itu terbukti. Ulasan selengkapnya mengenai hal ini bisa Anda liat langsung di Blog ini.

Nah, demikianlah sedikit ulasan mengenai angka Fibonacci atau angka Tuhan yang banyak ditemui pada kejadian di alam. Apakah hal ini kebetulan? Atau memang ini sebenarnya adalah segala sesuatu yang telah dirancang oleh-Nya untuk menunjukkan kebesaran-Nya?

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lengkap, Anda dapat mencarinya di search engine mengenai Fibonacci ini, Anda bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan beberapa kejadian yang terkait dengan Angka Fibonacci.

Selasa, 19 Januari 2010

Custom Domain | Manage DNS Co.Cc


Salah satu alasan bagi blogger untuk melakukan custom domain adalah agar terkesan serius dalam pengelolaan blognya. Alasan lain yaitu agar alamat blog tersebut mudah diingat.

Ini merupakan postingan yang satu paket dengan ‘custom domain dengan co.cc’ yang telah saya bagi menjadi 3 bagian. Bagian Pertama merupakan teknik custom domain paling mudah dan cepat, yaitu URL Forwarding. Namun memiliki kelemahan yaitu pada akhir title bar browser terdapat tulisan powored by co.cc. Selain itu, favicon blog kita juga akan secara default tergantikan dengan favicon-nya co.cc. Sedangkan pada Bagian Kedua, teknik custom domain gratis co.cc menggunakan fasilitas Zone Record. Dengan fasilitas zone record tulisan powored by co.cc tidak akan terlihat. Favicon blog kita juga tidak ‘digentayangi’ oleh faviconnya co.cc. Namun proses pengaturannya lebih sulit dan membutuhkan waktu bila dibandingkan dengan teknik URL Forwarding.

Pada postingan kali ini, saya akan mengakhiri paket ‘custom domain dengan co.cc’ dengan memosting tentang fasilitas Manage DNSnya co.cc. Fasilitas ini lebih rumit dari teknik Zone Records karena kita membutuhkan Name Server yang menjadi pihak ketiga.

Bila pada teknik URL Forwarding kita tidak membutuhkan settingan apapun di blogger, dan hanya perlu sedikit ‘cukeh’ pada co.cc, kemudian pada Zone Records kita juga men’cukeh’ co.cc dengan sedikit settingan pada blogger, maka pada teknik Manage DNS ini kita membutuhkan pihak ketiga sebagai perantara antara co.cc dan blogger.

Terlalu banyak basa basi ya? cape deh..langsung aja deh…
Teknik “Manage DNS” pada domain gratis Co.Cc:
* Siapkan nama domain baru co.cc Anda. Sign In dulu ke akun co.cc Anda, masuk di Manage Domain, Klik Getting a New Domain >>. Atau jika sudah punya domain, klik saja domain tersebut.
* Mendaftar di ‘pihak ketiga’ seperti yang saya maksud di atas. Blogger sudah merekomendasikan beberapa dns hosting yang akan menjadi pihak ke-tiga. LIHAT DISINI. Sebagai contoh dan rekomendasi dari saya, pakai saja DNSPark. tuju http://www.dnspark.com dan klik Register Now!.

Setelah klik register now, kita akan dihadapkan pada halaman formulir pendaftaran. Silakan isi formulir pendaftarannya. Jangan lupa klik/aktifkan dua buah checkboxyang ada dibagian bawah, yaitu I have read and accept the terms of service dan juga I understand that no adult oriented sites will be permitted. Kemudian baru klik tombol Register. Maka pihak DNSPark akan mengirimkan email confirmasi ke email Anda untuk me-verifikasi akun Anda. Buka email Anda dan buka email dari DNSPark, klik link confirmasiyang diberikan. Jika sudah, silakan lakukan proses Sign In untuk masuk ke akun Anda.
Setelah Sign In, tuju bagian Configuration Menu >> DNS Hosting >> Add Domains.
* Aktifkan cheklist DNS Hosting.
* Ketik nama domain Anda (tanpa www) pada Enter new domain. Contoh: ahmadbahruddin.co.cc
* Klik Add Now. Pada Domain list, klik domain yang akan Anda manage.
Tambahkan record untuk domain Anda
* Pada Type pilih CNAME.
* Pada Alias name ketik: www.
* TTL dibiarkan saja apa adanya.
* Destination Name: ghs.google.com.
* Klik Update All.
Sekarang Anda sudah boleh Sign Out dari DNSPark. Dan silakan kembali ke Akun Co.Cc Anda. Tuju bagian Manage Domain dan klik domain mana yang ingin anda manage atau buat domain baru. Di halaman manage domain, set up domain yang ingin Anda gunakan. Diantara 3 pilihan (Manage DNS, Zone record, dan URL Forwarding), pilih Manage DNS. Klik [+ Add More Name Servers ] hingga mencapai 5 (lima) name servers. Isikan di setiap name server persis seperti ini:
* Jika sudah, klik Set Up.

Saat ini, untuk settingan co.cc dan dnspark.com sudah selesai. Silakan Sign In ke blogger Anda dan klik Setting >> Publishing >> Custom Domain >> Switch to Advance Setting.

Pada halaman Advance Setting, ketik alamat domain yang baru Anda setting di co.cc dan dnspark tadi. Lengkap dengan www nya.

*klik Save Setting

selesai

Note:

*Settingan ini tidak akan langsung berhasil, tapi membutuhkan selambat-lambatnya48 jam sejak anda selesaikan settingan ini. Tapi keberuntungan anda juga sih, ada juga beberapa pengalaman yang menyebutkan bahwa teknik ini akan berhasil hanya dengan waktu beberapa jam saja

*setting DNS ini juga berlaku untuk domain selain co.cc. Misalnya anda sudah membeli domain .com(dot com), juga bisa diterapkan seperti ini.

Senin, 18 Januari 2010

Custom Domain | Manage Zone Record dengan Co.Cc

Pada postingan sebelumnya saya sudah menulis tentang cara mem-forward url dengan co.cc. Fasilitas forwarding co.cc adalah 1 dari 3 fasilitas yang disediakan Co.Cc. Fasilitas forwarding co.cc juga merupakan fasilitas yang paling mudah digunakan. Kali ini saya mencoba menjelaskan custom domain dengan menggunakan fasilitas Zone Record Co.Cc yang sedikit lebih rumit dari fasilitas forwarding. Buat Anda yang belum mendaftar di Co.Cc, pada postingan sebelumnya saya sudah menjelaskan tentang panduan mendaftar di Co.Cc.
Oke, anggaplah kini anda sudah terdaftar sebagai member Co.Cc. Untuk menyetting custom domain blogger/blogspot Anda dengan fasilitas Zone Record, silakan Log In dulu di Co.Cc dan tuju bagian Manage Domain. Klik domain yang ingin anda setting. Atau jika belum ada, buat saja domain baru dengan nge-klik Getting a New Domain.
Anggaplah kini Anda sudah memiliki domain co.cc. Misalnya www.NamaAnda.co.cc. Silakan manage domain tersebut di manage domain. Dan pilih fasilitas Zone Record.
  • Isikan Host dengan alamat domain Anda. Misalnya: www.fulannamasaya.co.cc .
  • TTL biarkan 1D saja.
  • Type pilihlah CNAME.
  • Pada Value ketik: ghs.google.com .



    Trus klik Set Up.

    Maka akan terlihat hasilnya seperti ini;


    Yuhu…kini saatnya menuju blogger dan masuk ke account blogger Anda. Silakan Sign In ke blogger Anda dan klik Setting pada blog yang ingin anda ‘custom domain’ kan.

    Sudah sampai di halaman Setting? Klik Publishing. Pada Halaman Publishing langsung klik Custom Domain.

    Di halaman Custom Domain ini, klik aja Switch to Advanced Setting.

    Kemudian ketik pada field Your Domain dengan nama domain co.cc Anda. Misalnya www.fulannamasaya.co.cc.

    Trus langsung klik Save Settings aja.

    Maka selesailah berbagai step untuk meng-custom domain-kan blog Anda. Menurut informasi dari Co.Cc settingan ini baru bisa aktif dalam waktu maksimal 48 jam. Alias, domain baru Anda baru bisa digunakan paling lambat 2 hari setelah melakukan settingan. Tapi jangan khawatir, menurut pengalaman saya, settingan ini akan berhasil tidak sampai 48 jam, yaitu sekitar 1 atau 2 jam. Tapi itu pengalaman saya loh, bisa jadi Anda bernasib lebih baik dan bisa jadi lebih buruk.